Pasaman, - Berita bahagia disampaikan Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman dipertengahan bulan Februari 2024 yang lalu bahwa ada penambahan kuota pupuk bersubsidi dengan nilai anggaran sebesar 28 Triliun. Hal ini tentunya berita yang menggembirakan bagi petani Indonesia.
Disaat Indonesia sedang berusaha menghadapi tantangan darurat pangan, Ini tentunya menjadi angin segar bagi pemangku kepentingan dalam meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan jagung.
Baca juga:
Pertanian Organik, Pertanian Masa Depan
|
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pasaman Sumatera Barat Heri Prasetyo W, SP, disela-sela kesibukannya menyampaikan dalam upaya menggenjot produksi padi dan jagung di kabupaten Pasaman.
"Tetap Optimis produksi padi dan jagung di kabupaten Pasaman dilevel nomor empat terbaik di Provinsi Sumatera Barat, " kata Kadis Heri Prasetyo, Senin (01/04/2024).
Lanjutnya, ada kabar baik, kata Prasetyo, akan ada penambahan alokasi pupuk yang hampir 100% untuk urea dan NPK. "Harus kita optimalkan kerja kita di lapangan, ” ajaknya.
Kata Pras, Dari data BPS Sumatera Barat yang telah di rilis beberapa waktu yang lalu menunjukkan terjadi peningkatan produksi sebesar 0, 35% namun data tersebut juga menunjukkan terjadi peningkatan luas panen meningkat sebesar 5%. Dari data sementara dari BPS yang dirilis menunjukkan produksi jagung di Kabupaten Pasaman juga terjadi peningkatan sebesar 7, 2?ri tahun sebelumnya.
Baca juga:
Bagas: Dari Preman Menjadi Petani Sukses
|
Pada kesempatan tersebut, Heri Prasetyo mengucapkan terima kasih pada Bapak Menteri Pertanian yang telah memperjuangkan peningkatan kuota pupuk bersubsidi menjadi 9, 55 juta ton.
“Kami atas nama pemerintah daerah Kabupaten Pasaman mengucapkan terima kasih pada Bapak Amran atas usaha dan perjuangannya sehingga terjadi peningkatan anggaran untuk pupuk bersubsidi di semua daerah, ” ungkap Prasetyo.
Hal senada juga disampaikan oleh Jefrizal salah seorang Ketua kelompok tani di Kecamatan Simpang Alahan Mati “Kami sangat bahagia mendengar berita ada kenaikan kuota pupuk bersubsidi.
"Semua tanaman akan membutuhkan pupuk, jika pupuk sudah tidak menjadi kendala, maka permasalahan yang selama ini menghantui sudah teratasi” jelas jefrizal.